GAYA KEPIMPINAN
Definisi Kepimpinan
Kepemimpinan
atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab
prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar
menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan
adanya beberapa kesamaan.
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya ini kadang-kadang dikatakan
kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai
dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat
terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin secara sepihak menentukan peran
serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan. Yang
menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah. Pemimpin otokratis adalah
seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan
kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman. Gaya
kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala
kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan oleh pimpinan. Adapun
ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
• Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin;
• Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin;
• Komunikasi berlangsung satu arah dari
pimpinan kepada bawahan;
• Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku,
perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara ketat;
• Tidak ada kesempatan bagi bawahan
untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
• Lebih banyak kritik dari pada pujian,
menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan tanpa syarat, dan
cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.
2.
Gaya
Kepemimpinan Delegatif
Gaya Kepemimpinan delegatif dicirikan dengan
jarangnya pemimpin memberikan arahan, keputusan diserahkan kepada bawahan, dan
diharapkan anggota organisasi dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri
(MacGrefor, 2004). Gaya Kepemimpinan adalah suatu ciri khas prilaku seorang
pemimpin dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian maka gaya
kepemimpinan seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya.
Kepemimpinan delegatif adalah sebuah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh
pimpinan kepada bawahannya yang memiliki kemampuan, agar dapat menjalankan
kegiatannya yang untuk sementara waktu tidak dapat dilakukan oleh pimpinan
dengan berbagai sebab. Gaya kepemimpinan delegatif sangat cocok dilakukan jika
staf yang dimiliki memiliki kemampuan dan motivasi yang tinggi. dengan demikian
pimpinan tidak terlalu banyak memberikan instruksi kepada bawahannya, bahkan
pemimpin lebih banyak memberikan dukungan kepada bawahannya.
3. Gaya
Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini
dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku
pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi
pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat
keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya
fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja
kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas
dari ketentuan yang ada. Adapun karakteristik dari gaya kepemimpinan birokratis
adalah sebagai berikut: a. Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan
seluruh pekerjaan dan memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya; b.
Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas; c. Adanya
sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai dengan
standar kinerja yang telah ditentukan.
4.
Gaya
Kepemimpinan Laissez Faire
Gaya ini mendorong kemampuan anggota untuk
mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan oleh pemimpin,
sehingga gaya ini hanya bias berjalan apabila bawahan memperlihatkan tingkat
kompetensi dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran cukup tinggi. Dalam
gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaannya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya. Adapun
ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah sebagai berikut:
• Bawahan
diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas, tetapi
dengan hati-hati diberi batasan serta berbagai produser;
• Bawahan
yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau
penghargaan, di samping adanya sanksi-sanksi bagi mereka yang kurang berhasil,
sebagai dorongan;
•
Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer
bertindak cukup baik;
• Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang
berkaitan dengan tugas-tugas atau perintah, dan sebaliknya para bawahan
diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatannya.
5.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya. Tipe kepemimpinan demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang
mengacu pada hubungan. Di sini seorang pemimpin selalu mengadakan hubungan dengan
yang dipimpinnya. Segala kebijaksanaan pemimpin akan merupakan hasil musyawarah
atau akan merupakan kumpulan ide yang konstruktif. Pemimpin sering turun ke
bawah guna mendapatkan informasi yang juga akan berguna untuk membuat
kebijaksanaan-kebijaksanaan selanjutnya.
6. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan
gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih
ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya,
dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan
pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup
menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa
menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
CIRI-CIRI USAHAWAN
Berikut adalah beberapa ciri-ciri Usahawan yang
berjaya diambil dari laman web Tool Kit PKS untuk dipertimbangkan:
1) Berani
Berani
merujuk kepada naluri keusahawanan, yang merupakan keinginan yang amat kuat
untuk mempunyai perniagaan sendiri. Anda mesti mempunyai keberanian dan
dedikasi yang benar-benar akan ditumpukan kepada matlamat anda. Secara
kebetulan, kesetiaan kepada matlamat anda bererti anda mempunyai kecenderungan
yang amat kuat untuk perniagaan yang dimaksudkan. Hidup ini terlalu pendek
untuk memulakan perniagaan yang tidak memberi kepuasan dan kegembiraan kepada
diri anda.
2) Cerdik
Walaupun
kelulusan pelajaran yang sesuai adalah penting, "otak" keusahawanan
ertinya lebih daripada pencapaian akademik. Untuk menjadi usahawan yang
berjaya, anda mesti mempunyai pengetahuan kerja mengenai perniagaan yang anda
merancang untuk memulakan sebelum anda mula. Akal budi digabungkan dengan
pengalaman yang sesuai adalah kecerdikan yang diperlukan. Sikap berhati-hati
dan cermat sangat penting.
3) Modal
Anda
akan memerlukan wang benih anda sendiri, termasuk wang tunai yang mencukupi
untuk mengekalkan aliran tunai yang positif untuk sekurang-kurangnya tahun
pertama perniagaan anda. Dalam sesi masa depan, anda akan belajar bagaimana
untuk meramal keperluan tunai masa depan melalui kawalan aliran tunai. Banyak
perniagaan boleh ditubuhkan pada skala yang sangat kecil dengan pelaburan yang
kecil. Kemudian, satelah perniagaan berkembang dan anda telah mendapat
pengalaman, aliran tunai dari perniagaan anda boleh digunakan untuk
pertumbuhan.
Dalam
sesetengah keadaan, anda tidak perlu modal permulaan untuk mengupah orang lain
kerana anda mungkin mula dengan melakukan segala-galanya sendiri. Strategi
"Melakukannya sendiri" adalah cara yang baik untuk belajar
segala-galanya tentang perniagaan anda dan juga ia membuat anda lebih layak
untuk mewakilkan kerja kepada orang lain kemudian. Anda boleh mengawal risiko
anda dengan meletakkan had kepada berapa banyak anda ingin melabur dalam
perniagaan anda.